Rabu, 06 November 2013

tikam samurai - Dalam Neraka Vietnam -bagian 547-548

Dalam Neraka Vietnam -bagian 547-548


malam gerimisDalam Neraka Vietnam -bagian-547-548
Namun Le Duan tak peduli.Dia mengadakan hubungan dengan kapal perang USS Alamo.Mengatakan bahwa malam ini mereka akan menerobos barikade laut.Selain dia ada salah seorang lelaki lain yang juga ikut.Perwira USS Alamo kembali mencegah sembari mengingatkan bahaya yang mengancam di Laut.Terutama di perairan laut Tonkin yang dipenuhi kapal-kapal perang dan kapal-kapal patroli berkecepatan tinggi milik Vietkong.”Nanti malam kami kontak ketika kami akan berangkat…”ujar Le Duan tanpa memperdulikan peringatan perwira tersebut,kemudian mematikan radio.
Ami membawa si Bungsu dari ruangan itu terlebih dahulu.Mereka kembali kekamar dimana tadi mereka tidur.Le Duan keluar tak lama setelah kedua orang itu berlalu.Jika Ami dan si Bungsu berbelok ke kanan,dengan senter dia justru menelusuri lorong lurus kedepan.
“Engkau sungguh-sungguh ingin melaut dengan speedboat malam ini?”tanya Ami pada si Bungsu,ketika mereka sudah berada dikamar yang sempit itu
.”Kenapa tidak?”
“Bagaimana pencarian Roxy?”
“Bisa dilanjutkan besok lusa…”
Ami menatap lelaki didepannya.Belum pernah dia bertemu dengan lelaki yang mempunyai keyakinan pada dirinya yang begitu kuat.
“Engkau yakin bisa kembali kedaratan ini dalam keadaan selamat?”
“Maksudmu,aku orang yang takabur..?”
“Tidak,tetapi…”
“Ini sebuah perbuatan nekad atau gila?”potong si Bungsu.
Ami Florence tidak mengangguk juga tidak menggeleng.Dia menatap si Bungsu dalam-dalam.
“Saya tak dapat membayangkan betapa ada tentara yang kejam melebihi iblis,yang tega menembak kapal yang di tumpangi wanita dan anak-anak,membiarkan mereka lemas dan terbenama secara amat menyakitkan.Padahal wanita dan anak-anak itu adalah anak bangsanya sendiri..”
“Tetapi negeri ini diamuk perang….”
“Siapa yang berperang,tentara bukan ?”
“Tidak Bungsu.Semua rakyat ini ikut dalam peperangan.Langsung maupun tidak…”
“Artinya,engkau tidak peduli pada wanita dan anak-anak yang mati terbenam jadi santapan Hiu di laut sana Ami?”
“Siapa yang tak peduli?”
“Lalu?”
“Hanya saja…”
“Kita takkan mampu melawan mereka,begitu maksudmu?”
“Mereka bersenjata lengkap,Bungsu..”
“Kita takkan mampu melawan mereka secara frontal,Ami.Itu perbuatan gila….”
“Bagaimana tidak akan bertempur secara frontal?jika nanti dilaut sana kita dipergoki,mereka buru dan mereka tembaki…”
“Mereka hanya akan memburu jika kita lari dan melawan bukan?”
“Lalu.kita akan kelaut.kemudian kita cari kapal mereka,lalu kita serahkan diri,begitu maksudmu?”
“Tidak sepenuhnya begitu,Ami.Tidak sepenuhnya begitu…”
Malam itu dilaut gerimis turun perlahan.Mereka sudah memacu speed boat bermesin ganda itu sekitar satu jam.Jauh di utara sana adalah Pulau Hainan.Mereka sudah melewati garis pantai pulau itu,ketika gemerlap air memperlihatkan beberapa sosok mayat mengapung.
“Tuhanku,ini pasti mayat dari kapal nelayan tadi malam,yang dikabarkan USS Alamo sore tadi…”ujar Le Duan yang berada di kemudi.
Ami Florence dan si Bungsu,yang duduk berlindung dibalik kaca bening pelindung angin setinggi setengah meter dengan lebar satu setengah meter di bagian haluan,menatap kelaut.Mula-mula ada sosok lelaki di sebelah kanan.Lalu sosok seorang wanita muda yang masih menggendong bayinya.Kemudian sosok gadis kecil,seorang lagi…seorang lagi,lagi!
si Bungsu membuang pandangan jauh kedepan.Ami Florence menyandarkan kepalanya kedada lelaki tersebut.Sejak tadi dia berdoa,agar mereka tidak ditemukan kapal Vietkong.Agar mereka bisa mencapa kapal USS Alamo,yang kata kaptennya akan mendekatkan kapal mereka ke perairan Teluk Tonkin.Akan berada di Laut Cina Selatan,tak jauh dari wilayah teluk tersebut,agar bisa membantu mereka.

Tidak ada komentar: