Selasa, 05 November 2013

tikam samurai - Ke Dallas Menuntut Balas -bagian 525-526

Ke Dallas Menuntut Balas-bagian-525-526


Ke Dallas Menuntut Balas-bagian-525-526
tangannya masih diborgol
Namun Indian itu tetap diam bertahan.Mereka disadarkan dari kebisuan yang mencekam itu ketika dari samping mereka terdengar suara mengerang pelan.Si Bungsu menyenter kearah suara itu.Mereka melihat Norris mulai bergerak.Mula-mula dia menggerakkan kepala,lalu matanya menatap kearah senter,memicing karena silau.Lalu menyumpah-nyumpah.
“Laknat,kalian akan mendapat hukuman setimpal atas hal ini..”rutuknya.
Dia berusaha dan bersusah payah untuk duduk.yoshua memegang bahunya dan menariknya hingga perwira polisi dallas itu terduduk.
“Kini dengarkan kapten,apa penyebab ditahannya Angela dipenjara itu.?”
“Kalian tak kan pernah bisa masuk kesana.penjara itu..”
“Tak perlu kau komentari.Kami baru saja dari sana.Kini kau jawab saja apa maksudmu menahannya.Bukankah kau tahu dia tidk ada sangkut pautnya dengan pembunuhan Kennedy?Bukankah kau sendiri yang menerima teleponnya tentang adanya seorang bersenjata yang mencurigakan di pustaka tua itu,yang menurut kalian adalah anggota FBI dan ternyata orang itu yang membunuh Kennedy?”
Norris tak segera menjawab.Barangkali sulit baginya untuk mencari cara untuk menjelaskan persoalan ini pada kedua orang yang memborgolnya itu.Satu hal tiba-tiba membuat si Bungsu agak terkejut,yaitu subuh.Ya,subuh telah datang lewat cahaya teram temaram yang membias lewat kisi-kisi tinggi di gedung tua itu.
Dia melihat keatas.Yoshua juga.Norris juga.Subuh telah datang,berarti kesempatan mereka untuk meloloskan diri dari kepungan polisi makin tipis.
“Hari telah siang..”tanpa sengaja si Bungsu berkata pelan.
Dan ucapannya memang tak perlu dikomentari yang lain.Yoshua mematikan lampu senternya yang telah redup.Kini cahaya diruangan itu remang-remang.
“Boleh saya merokok?”ujar Norris perlahan.
Yoshua merogoh kantong Norris.Di kantong kirinya hanya ada lambang kepolisiannya.Di kantong kanannya baru ditemukan sebungkus rokok.Rokok itu diambilnya sebatang,meletakkannya di bibir norris,lalu memasukkan kembali sisa rokok yang hanya tinggal setengah bungkus itu kekantong perwira polisi itu.
Dari kantong celana sebelah kanan norris yoshua menemukan Lighter. Menghidupkannya dan menyulut rokok yang ada di mulut polisi dallas itu.Norris mmenghisapnya dalam-dalam dan memejamkan matanya.
“Terima kasih..”katanya sambil kembali menghisap rokoknya dengan nikmat. kemudian menghembuskan asapnya lewat hidung dan mulut.
“Kalian akan tertangkap disini..”Norris berkata pelan.
“Mereka hanya bisa menangkap kami,setelah engkau kubunuh…”ujar Yoshua dengan datar.
“Jika itu kau lakukan,regu tembak akan membunuhmu…”
“Heee..hee..Sejak kapan di Dallas ini tak berniat menggantung orang Indian?”
Norris tak menjawab sindiran Yoshua yang tajam itu.
“Kini jelaskan,kenapa gadis itu kalian sekap dipenjara itu..”ujar Yoshua lagi.
“Jalan itu satu-satunya untuk menyelamatkannya dari pembunuhan…”
“Tapi penangkapannya disiarkan televisi secara langung bahwa dia salah satu dari komplotan dari pembunuh itu..”
“Itu hanya taktik…”
“Tapi taktik itu akan menghancurkan hidupnya.Orang mengenalnya dikota ini.Dan orang selalu akan mengganggapnya sebagai pembunuh..”
“Bukankah tempat untuk hidup tidak hanya dikota ini?Masih banyak kota lain didunia.Dengan uang yang cukup orang bisa hidup di Hawaii,florida,Eropa…” Yoshua meludah.
“Kalian para penegak hidup haram jadah.Saya punya keyakinan,engkau ikut dalam mata rantai pembunuhan Kennedy,kapten…”
Norris tak bereaksi.
“Kalau aku tak salah,menurut Angela kau dulu bertugas di kota ini kapten.Kemudian dipindahkan ke New York.Dua pekan sebelum kunjungan Kennedy ini,kau dipindahkan pula kemari sebagai seorang perwira Intelijen. Dibawah pengawasanmu,presiden terbunuh….”
Norris masih tak bereaksi apa-apa.Dia menghisap rokok.Memicingkan mata ketika menghembuskan asap rokok tersebut.Di Luar pagi telah datang.Di kejauhan terdengar sirene mobil polisi mondar-mandir.
Namun nampaknya mereka belum menemukan mobil yang tadi ditinggalkan Yoshua dan si Bungsu diluar sana.Mereka juga tak tahu tak jauh dari tempat mereka mondar-mandir orang yang tengah mereka cari tengah berbincang-bincang justru dengan salah seorang perwira mereka.Yoshua menatap pada perwira polisi Kota Dallas itu dan berkata.
“Jika penamgkapan gadis itu merupakan taktik yang datang darimu,kapten, maka taktikmu itu akan menghancurkan hidupnya.Taktikmu itu jelas menyembunyikan komplotan yang barangkali kalian atur dengan rapi.Kau tak layak hidup atas perbuatanmu itu,kapten.Membiarkan seorang pembunuh bersembunyi ditempat yang akan dilalui Presiden,dan setelah Presiden terbunuh,kau justru menangkap orang lain.Seorang gadis yang justru pernah mencintaimu,dan yang telah melaporkan tentan pembunuh itu jauh sebelum presiden lewat di sasaran tembak bedilnya….”
Yoshua berhenti bicara menanti reaksi perwira itu.Dan Norris memang kali ini bereaksi.Reaksi pertamanya ketika Yoshua berkata bahwa Angela pernah mencintainya.Norris sesaat menatap pada si Bungsu.Dan kemudian menoleh pada Yoshua dan mulutnya menyumpah panjang pendek.
Dan Yoshua,entah mengapa,tiba-tiba menghantam mulut perwira itu dengan keras.Tubuh Norris sampai terpental,saking kuatnya pukulan itu.Si Bungsu jadi kaget kenapa yoshua benar-benar berang pada Norris.
Karena tangannya masih diborgol,Norris berusaha bangkit dengan susah payah.Namun Yoshua seperti kesetanan,kakinya melayang menghantam rusuk norris.
“Jahanam,Injun biadab.Kalian memang suku biadab..!”
Ucapannya terhenti lagi ketika tendangan Yoshua menghajar kepalanya!si Bungsu kaget bukan main.Namun dia tak berniat mencampurinya.Tubuh Norris tertelentang dengan bibir dan hidung berdarah.Dia terjajar pingsan.Yoshua bergerak mendekatinya.Membuka pakaian perwira itu,melucutinya hingga tinggal kolornya saja.
Dia memakai,pakaian sipil perwira itu.Kelihatan agak pas,meskipun ada bagian yang kelihatan kekecilan.Sebab tubuh Yoshua memang berotot karena bekerja di perkebunan.
“Kita tinggalkan dia…”katanya sambil membuka borgol Norris.
Mereka kemudian melangkah meninggalkan ruangan itu.Namun Norris rupanya berpura-pura pingsan.Ketika dsia mengetahui kedua orang itu meninggalkannya,dia segera beraksi.
Dia membuka mata,dan melihat pistol yang malam tadi diambil oleh indian itu,kini terletak sejangkauan tangan darinya.Pistol itu dilemparkan oleh indian yang dia sebut “injun” itu.Injun adalah sebutan penghinaan buat suku Indian. mungkin sama kalau orang menyebut “niger”pada orang negro.
Dia bangkit dan meraih pistolnya cepat.Lalu menembak kearah injun yang kini telah berada sekita sepuluh depa darinya.Tapi,yoshua memang memasang perangkap.Dia tahu norris tidak pingsan.Dia tahu kalau perwira itu pura-pura tak sadar.
Makanya dia memancing dengan melemparkan pistol itu kedekat polisi itu ketika akan pergi.Yoshua bukannya tak tahu,ketika norris membuka mata, begitu mereka membelakangi.dan ketika Norris membidik,si Bungsu terkejut. nalurinya mengatakan bahaya mengancam.Dia membalik dan tangannya berayun.Dua bilah samurai kecil melesat dengan cepat.Dan saat itu pistol Norris bergema.
Namun pelurunya menghantam kaca.Sementara tubuhnya sendiri melosoh jatuh.Yang bergerak tidak hanya si Bungsu,Yoshua yang telah dari tadi memasang perangkap juga berbuat sama.Norris tertelentang mati.
Tangan kananya tertancap dua bilah samurai kecil milik si Bungsu.Yang membunuhnya bukan dua samurai itu,hanya melumpuhkan nadi dan bukan untuk membunuhnya.
Yang membunuhnya justru kapak kecil yang dilemparkan sambil berbalik oleh Yoshua dalam jarak sepuluh depa itu.Kapak kecil yang terbuat dari kuningan itu menancap diantara alis norris!
Si Bungsu menoleh pada Yoshua.Yoshua berjalan cepat kearah norris.Mengambil kapak kecilnya,kemudian mencabut samurai kecil milik si Bungsu dari tangan Norris.Lalu berjalan lagi kearah si Bungsu yang masih saja tertegun ditempatnya.
Dia tak mengerti ada dendam apa diataraa yoshua dan Norris,hingga dia menghabisi nyawa perwira polisi tersebut.
“Cepat,kita harus keluar dari tempat ini…”ujar Yoshua sambil bergegas menuju jalan lain dari mereka tempuh untuk masuk malam tadi.
Si Bungsu juga bertindak cepat,karena sayup-sayup terdengar sirene polisi mendekat.Mereka menuruni sebuah tangga berdebu,nampaknya jalan ini menuju ruang bawah tanah yang berfungsi sebagai gudang.Suara langkah mereka terdengar bergema dalam ruang pengap dingin dan remang-remang.

Tidak ada komentar: