Selasa, 05 November 2013

tikam samurai - Ke Dallas Menuntut Balas -bagian 499-500

Ke Dallas Menuntut Balas -bagian-499-500


Ke Dallas Menuntut Balas -bagian-499-500
makmur hendrik
Berkat pertolongan Angela yang juga minta tolong pada teman-temannya di kepolisian,akhirnya si Bungsu mendapatkan alamat orang yang dia cari-cari. Yaitu alamat Kapten Thomas Mackenzie.Veteran pasukan Udara Amerika.Lelaki yang membawa lari Michiko dari belantara di pinggang Gunung Singgalang tatkala terjadi pergolakan PRRI.
“Namanya Thomas Mackenzie.Terakhir dikenal sebagai suplayer senjata gelap ke berbagai negeri yang sedang bergejolak.Kini sudah meletakan pekerjaan terlarangnya itu.Dia menanamkan uangnya di berbagai industri.Namun diduga masih menjadi otak penyelundupan senjata ke Afrika..”Angela menjelaskan informasi yang dia dapat pada si Bungsu.
Si Bungsu merasa hidup kembali.Harapan untuk mendapat melacak jejak Michiko tumbuh lagi.Begitulah,malam itu mereka pergi ke sebuah klub malam mewah yang berada di jantung kota Dallas.Duduk disuatu pojok dimana mereka dapat mengawasi semua orang yang masuk dan keluar ruangan itu. Memesan minuman dan makanan.Si Bungsu tak banyak bicara,Angela melihat betapa lelaki didepannya ini berpeluh dan tegang.
“Tenanglah,sebentar lagi kita akan melihat orangnya.Engkau akan bertemu dengan gadismu itu…”bisik Angela sambil menggenggam tangan si Bungsu. si Bungsu yang memang tak bisa menyembunyikan resahnya itu mencoba untuk tersenyum.
“Terimakasih Angela,kau baik sekali.saya tak tahu harus berbuat apa sebelum bertemu dengan kamu,saya…”
“Sssst,barangkali itu orangnya…”ujar Angela sambil memberi isyarat ke pintu.
Jantung si Bungsu seperti berhenti berdenyut.Empat orang,tiga orang lelaki dan seorang perempuan kelihatan mereka sedang berjalan kearah meja VIP di kanan mereka.Dua orang lelaki yang berjalan di belakang mereka pastilah para pengawal.Lelaki bekas Anggota Angkatan Udara itu terlihat gagah dan berbadan kekar,wajahnya tersenyum selalu.Dialah Thomas Mackenzie!Tapi yang membuat jantung si Bungsu berhenti berdetak adalah perempuan yang berjalan disisi Mackenzie.Perempuan itu amat dia kenal.
Michiko!
Ya,Mcihiko!
Dia hampir saja berdiri kalau tangan nya tidak di genggam erat Angela.
“Duduklah dengan tenang dear,masih banyak waktu.Tunggu sampai mereka juga duduk…”
Si Bungsu menahan hatinya.Dia lihat lelaki yang berjalan di belakang bergegas menarik kursi untuk kedua orang itu.Thomas tegak didepan kursinya,menunggu sampai Michiko duduk.Kedua pengawalnya tetap tegak tak jauh dari mereka.Begitu mereka duduk muncul pasangan dua perempuan dua lelaki.
Pertemuan ini nampaknya pertemuan orang-orang tingkat atas yang lazim di sebut kaum atau kalangan jetset.Mereka saling bersalaman.Seorang perempuan berbisik pada Michiko,kemudian dua perempuan itu berdiri,berbicara pada lelaki disana dan berjalan keruangan lain.Kini waktunya pikir si BUngsu.Dia berjalan dengan tenang tapi dengan hati yangberdebar, kemeja yang di penuhi gelak tawa itu.Tiba-tiba langkahnya dihentikan oleh pengawal Thomas.
“Maaf,Tuan tidak bisa mendekat…”ujar Bodyguard itu perlahan.
Tubuhnya terasa mendingin.Dari jarak lima depa,dimana langkahnya tertahan oleh bodyguard thomas,dia memanggil.
“Tuan Thomas…”
Lelaki yang dipanggil itu masih tertawa dengan perempuan di seberangnya, seperti tak mendengar panggilan si Bungsu.
“Tuan Thomas..”ulang si Bungsu.
Thomas mendengar,namun menatap tajam pada bodyguardnya,itu sudah isyarat bagi si pengawal.Dia mencekal baju bungsu dan berusahamenariknya. Namun sekali sentak,cekalan pengawal itu lepas.
“Tuan Thomas,ijinkan saya bicara baik-baik…”ujarnya masih berusaha dengan suara pelan,karena dia maklum berhadapan dengan siapa.
Lelaki itu menatapnya,diantara suara senyap di ruangan yang kelihatan terhormat itu,lelaki itu berkata diantara senyumnya.
“Anda memanggil saya ,stranger?”
“Ya,Anda yang bernama Thomas Mackenzie,bukan?”
“Benar,Anda hafal nama saya,ada yang bisa saya perbuat untuk anda?”
“Ada..”
“Apa itu…”Si Bungsu berusaha menghindarkan keributan.
“Maaf,bisa kita bicara empat mata?”ujarnya sopan.
Thomas menatap si Bungsu dari ujung rambut sampai ujung kaki,Tatapanya jelas pandangan yang memandang rendah.
“Anda siapa,dan dari mana?”
Si Bungsu paham sudah,dia tak dipandang sebelah mata.Permintaannya untuk bicara baik-baik secara empat mata dianggap sama sekali.dia menarik nafas.Namun dengan berusaha menyabarkan hati dia berusaha sekali lagi.
“Saya bukan siapa-siapa dalam strata kehidupan tuan.Namun saya datang dari negeri yang amat…”
“Antarkan tuan ini keluar…!”putus thomas pada pengawalnya.
Dua bodyguardnya itu tak perlu menanti,mereka segera mendekat dan mencekal tengkuk si Bungsu dan menariknya dengan kasar.Dan..cukuplah sudah!Entah bagaimana,kedua orang pengawal itu malang melintang setelah kena pukulan dan tendangan si Bungsu.Heboh pun pecah!Dua pengawal itu segera mencabut pistol.dan si Bungsu berkata.
“Saya datang dengan baik-baik.Jika tuan mencabut pistol berarti menghendaki nyawa saya.Kita tidak bermusuhan,saya hanya ingin bicara.Karena itu…”
Namun Bodyguard itu sama dengan Thomas,tidak menganggap si Bungsu dan harus di singkirkan segera.Ketika tangan mereka keluar dari jas dipinggang,mereka sudah menggenggam pistol.Tapi hanya sampai disitu,tak satupun letusan terdengar.Kedua mereka tetap tegak dengan muka meringis dan menatap heran.
Di leher mereka tertancap sebilah samurai kecil memutus urat nadi di leher itu!kemudian tanpa sempat mengetahui apa yang terjadi,mereka rubuh dan mati!Orang pada menatap diam.benar-benar diam dan tegang.Kini si Bungsu mendekati meja Thomas.
“Anda tampaknya masih liar,stranger.masih belum beradab.Saya dapat menebak,Anda pastilah datang dari negeri yang juga belum beradab.Nafsu anda untuk membunuh sama dengan orang-orang zaman purba..”ujar nya masih dengan kesombongan luar biasa sambil tegak dan langsung menyerang!
Harusnya dia maklum,lelaki yang dia serang ini datang dengan maksud damai. Tapi kesombongan menutup mata hatinya.Apa boleh buat serangan sudah dia lancarkan dalam bentuk sebuah tendangan.Dengan mudah si Bungsu mengelak kesamping.Tandangan kedua dan ketiga juga tak ada artinya bagi anak muda dari Gunung Sago itu.Dia hanya mengelak kekiri dan kekanan.
Persoalan baru datang ketika seorang lelaki bertubuh besar kekar,yang entah datang dari mana,tiba-tiba menyekapnya dari belakang.Dia nyaris tak bisa berbuat apa-apa.Dan saat itu pukulan mackenzie menghajar wajah dan perutnya,berkali-kali!Buah kesabarannya ternyata mencelakai dirinya.
Thomas menyerang dan masih melanjutkan pukulannya.Tapi lawannya kini adalah lelaki yang sudah kenyang dengan perkelahian.Dengan leher masih dipiting dari belakang,si Bungsu menghantam lelaki itu dengan sebuah tendangan kearah sudu hatinya.Thomas mengelak namun tendangan berikutnya datang amat cepat.Yang pertama menghantam selangkangannya yang kedua menghantam pelipisnya,yang ketiga menghantam perutnya.
Thomas terdongak-dongak.terhuyung-huyung.Saat itu si Bungsu berhasil melepaskan pitingan lehernya dari lelaki bertubuh tinggi besar itu.Kemudian dengan sebuah bantingan yang telak tubuh lelaki itu mencium lantai!
Pukulan brikutnya menghajar Mackenzie membuat bekas perwira itu terjerambab di lantai si Bungsu kini berada di atasnya,mencekiknya dengan ganas.
“Saya datang baik-baik dan minta bicara baik-baik,Tuan.Tapi kesombongan Tuan menganggap semua orang bisa tuan celakai…”desis si Bungsu.
Di bawah banyak tatapan orang,Thomas tidak bisa bicara sepatahpun.Saat itu Michiko muncul.Melihat Thomas tergeletak dengan wajah berdarah-darah dan seorang lelaki mendudukinya,mencekiknya.
“Thomas,my dear...!”pekik gadis jepang itu sambil berlari menghampiri.
Si Bungsu tertegak,Kepalanya masih menunduk menatap lelaki dibawahnya.Michiko sedikitpun tak menoleh kelelaki yang mencekik suaminya. Dia memeluk Thomas dan menangis.Betapa melihat mulut dan hidung Thomas berdarah,Michiko jadi kalap.Dia bangkit dan tegak memukul lelaki yang tadi menhantam suaminya.Tangannya terayun.secara naluriah dia mengerahkan tenaga dam memukul dengan pukulan karate yang pernah dikuasainya amat mahir.
Selintas sepertinya dia seperti mengenal lelaki yang tegak didepannya,yang tadi menyerang suaminya.Pukulan itu mendarat telak di bibir si Bungsu.Darah mengucur.Dan..Michiko tertegak dengan mata terbelalak begitu mengenali lelaki yang dia hantam.Bibirnya bergerak.Ingin sekali bicara,matanya tiba-tiba basah.Si Bungsu menatapnya,hampir tak percaya.Bahwa perempuan yang tegak didepannya ini perempuan cantik dari jepang itu.Adalah Michiko kekasihnya.
Perempuan yang tak dapat dia lupakan.Perempuan yang di cari menyebrangi lautan luas.Melintasi jarak puluhan ribu kilometer.Perempuan yang menurut sangkanya adalah perempuan yang memerlukan bantuannya.Tapi.. Mereka masih bertatapan.Bibir Michiko bergerak.Ada niat untuk menghapus darah di bibir si Bungsu.Namun tangannya tak kuasa dia angkat.Ada niat untuk memeluk dengan segenap rasa rindu.
Namun Kakinya tak kuasa dia langkahkan.Akhirnya,hanya terdengar sebuah keluhan.Dan perempuan jepang cantik itu.Yang dandanannya sudah jauh berubah,yang kini kelihatan seperti perempuan-perempuan kelas atas amerika, rubuh tak sadarkan diri.Si Bungsu nyaris memeluknya,menyambut tubuhnya yang terkulai.Namun tangan lain lebih cepat.Tangan Thomas Mackenzie!semua yang melihat tertegak diam.
“Kau telah membuat shock istriku,stranger.Kau akan menyesali perbuatanmu ini..”ujar bekas kapten angkatan udara amerika itu kepada si Bungsu.
Kemudian perempuan itu dipangkunya.ketika akan beranjak,dia berkata lagi.
“Jika istriku keguguran karena hal ini,stranger,kau takkan selamat..” Dan orang itupun pergi.Si Bungsu nyaris tak percaya atas apa yang terjadi dan apa yang dia dengar serta apa yang dia lihat.Benarkah semua peristiwa ini?

“Kau telah membuat shock istriku,stranger.Kau akan menyesali perbuatanmu ini.Jika istriku keguguran karena hal ini,stranger,kau takkan selamat..”
Ucapan Mackenzie seperti mengiang lagi di telinganya.Perempuan itu,Michiko,ternyata telah menjadi istri orang itu.Mungkinkah itu,Mungkinkah? Dia teringat ucapan Michiko saat di padang akan berangkat ke bukittinggi.
“Hati dan jiwaku milikmu kekasihku,milikmu selama-lamanya….!”
Itu kata michiko dahulu,Dahulu!

Tidak ada komentar: