Selasa, 05 November 2013

tikam samurai - Ke Dallas Menuntut Balas -bagian 523-524

Ke Dallas Menuntut Balas -bagian- 523-524


Ke Dallas Menuntut Balas -bagian- 523-524
gedung-gedung tua
Dia sudah masuk ke mobil,namun Yoshua belum ada disana.Dia jadi gelisah.Sejak pertama dari gedung gardu yang dimatikan lampunya itu,telah berlalu waktu setengah jam lebih.Tiba-tiba lampu penjara itu menyala!Suara sirene.Suara tembakan.Salak anjing.Si Bungsu menanti dengan tegang.
Untung tempat mereka menaruh mobil ditempat yang gelap.Dan tiba-tiba di ujung digang,kelihatan seseorang lari terseok-seok.Si Bungsu segera mengenalnya.Yoshua!Dia segera turun dari mobil.Menyongsong Indian itu. Memapahnya kemobil.
“Cepat..!Sebentar lagi tempat ini..”
Ucapan selanjutnya tak perlu lagi,karena di ujung gang darimana tadi dia datang kelihatan cahaya senter.Kemudian gonggongan anjing,suara sempritan pluit!si Bungsu dan Yoshua segera menutupkan pintu mobil dan Yoshua segera menghidupkan mobil.
Menanti sedetik,seekor anjing telah melompati mobil.Hanya terbentur dipintu.Yoshua melarikan mobil dengan sebuah sentakan.Terdengar tembakan. Kaca belakang hancur.Yoshua membelokkan mobil kesebuah gang. Melaju, berbelok lagi,Melaju lagi.
Malam sudah larut.
Namun Yoshua tahu,segala jalan pasti sudah dikepung.Mobil-mobil unit patroli polisi Dallas pasti sudah dihubungi.Dan kini mereka tengah memblokade jalan-jalan utama.Luka dipahanya terasa amat sakit.
“Bisakah anda menghidupkan lampu mobil..?”tanya si Bungsu.
Tanpa menjawab Yoshua menghidupkan lampu kabin.Lewat cahaya lampu si Bungsu melihat paha kiri Yoshua bergelimang darah.
“Tembus kebelakang?”tanyanya.Yoshua menggeleng.
Si Bungsu tahu,peluru yang bersarang dipaha itu pastilah amat sakit.
“Kenapa kau tak membawa Angela.Kau tak berhasil menemukannya?”tanya Yoshua sambil membelokkan mobil kekanan hampir sembilan puluh derajat.
Jalan yang mereka lalui sepi.Nampaknya Yoshua memilih jalan diantara gedung-gedung tua yang kalau siang hari fungsinya hanya sebagai gudang.
“Saya bertemu dengannya.Malah pintu penjara sudah saya buka.Tapi dia menolak untuk dibawa.Katanya dia ditahan disana hanya untuk keamanannya.Pembunuhan kennedy adalah pembunuhan tingkat tinggi.Dia diamankan karena mengetahui dimana pembunuh itu berada…”
“Lalu kenapa dia berteriak menyampaikan pesan itu padamu ketika dia berada didepan kamera televisi ketika ditangkap itu?”
Si Bungsu terdiam.ternyata Yoshua juga menangkap dan mengerti kepada siapa isyarat Angela itu di sampaikan.
“Saya tak tahu kenapa,Yoshua..”di mulut gang,sebuah sedan patroli polisi tiba-tiba menghadang.
“Tekankan kakimu kedepan kuat-kuat Bunngsu…”kata Yoshua.
Dia memperlambat mobil didepan sana baru akan turun,Yoshua tiba-tiba menekan gas.Membelok kekiri,menghantam bagian belakang,mobil polisi itu.
Mobil yang mereka tumpangi terguncang hebat ketika tubrukan dengan mobil polisi itu terjadi.Mobil polisi itu berputar.pantatnya menghadap kearah yang kini mereka tuju.Sementara kepalanya menghadap kearah mereka datang tadi.
Dua polisi yang sudah mencabut pistol,terbelalak matanya melihat mobil yang mereka cegat itu menambahkan kecepatan.Dan kedua polisi itu menyuruk kemobil ketika melihat mobil yang mereka cegat itu akan menabrak buntut mobil mereka.
Dan ketika benturan keras itu terjadi,mereka mencoba mencari pegangan. Tubuh mereka saling bertubrukan,pistol yang mereka pegang terlempar entah kemana.
“Setan!Babi!Jahanam..!”rutuk polisi yang berpangkat sersan sambil meraba kepalanya yang bengkak.
Teman yang satunya lagi tak bicara,hanya mengeluh mengaduh-ngaduh. Tangannya menghapus darah yang mengalir dari hidungnya akibat dihantam kepala temannya sendiri.
Ada beberapa saat berlalu barulah goncangan mobil itu berhenti.Mereka merangkak keluar.dan melihat pistol mereka tergeletak di parit kecil.Dan mobil yang mereka hadang tadi sudah tak kelihatan lagi bayangannya.
Yang hidungnya berdarah itu,segera menghidupkan mesin mobil.Kemudian mengadakan kontak dengan mobil patroli lainnya,melaporkan buronan yang mereka cegat lolos.!
Si Bungsu juga terlambung-lambung tatkala mobil yang disopiri Yoshua itu menghantam belakang mobil polisi tersebut.Namun Yoshua nampaknya telah memperhitungkan tubrukan besar itu.Sebab dia masih mengemudi dengan tenang.
Dia membawa mobilnya berbelok-belok diantara bangunan-bangunan tua dibahagian selatan kota Dallas itu.Nampaknya dia tetap menghindari muncul dijalan raya agar tak berpapasan dengan patroli polisi.
Suatu saat mobil dia hentikan dengan mendadak ditempat yang gelap. Kemudian bergegas turun.Si Bungsu mengikuti Indian itu.Turun dari mobil dan bergegas mengikuti Yoshua yang terpincang-pincang dari belakang.
Indian itu nampaknya tahu benar apa yang dia lakukan.Dia menuruni sebuah anak tangga.Nampaknya jalan menuju kesebuah ruangan bawah tanah.Senter ditangan Yoshua menerangi jalan itu.
Setelah menuruni lima anak tangga,mereka menemui sebuah pintu kecil.Pintu dihantam dengan kuat oleh Yoshua dengan kakinya.Pintu itu terpental,mereka masuk.Dibalik pintu itu ada ruangan besar yang lantainya penuh debu.
Bahagian selatan dimana mereka kini berada,merupakan gedung-gedung tua yang telah ditinggalkan pemiliknya.Yashua melangkah melintas ruangan besar berdebu itu.Di Ujung dia membuka lagi sebuah pintu,bergegas masuk dengan si bungsu di belakangnya.
Yoshua nampaknya kenal betul ruangan yang mereka masuki ini.Dia sangaat mengenal setiap ruang dan gang yang mereka masuki.setelah melewati dua ruangan lagi,Yoshua membawa si Bungsu menaiki sebuah anak tangga.Di atas mereka membuka sebuah pintu,lalu sampai disebuah ruangan yang tak terlalu besar.Ketika senter diarahkan kearah suatu tempat,si Bungsu segera tahu,ruangan itu adalah ruangan dimana terakhir mereka meninggalkan tubuh Norris,Kapten polisi kota dallas itu terikat dan terbius!
Kapten itu masih terlihat tergeletak diatas meja berdebu dengan tangan terborgol.Yoshua melangkah kesana.Memeriksa mata kapten itu.Memastikan apakah dia masih hidup atau sudah mati.
“Dia masih hidup..sebentar lagi sadar..”katanya.
Sambil menarik nafas panjang dia duduk disebuah kursi reot.Menyenter luka dipahanya.Si Bungsu mendekat.
“Pelurunya bisa aku keluarkan..”katanya pelan.
“Ya,saya yakin itu.Kini kau lakukanlah,Bungsu…”
“Anda harus menggigit sesuatu…”
“Jangan kuatir,kau keluarkan saja peluru jahanam itu dari kakiku…”
Si Bungsu masih ragu.Namun yoshua terus mendesak ,maka tak ada jalan lain bagi dia,si Bungsu segera mencongkel peluru itu dari paha si Indian itu.Dia menggoyangkan tangan kanannya.Dan secara otomatis,sebuah samurai kecil yang tersembunyi dilengannya meluncur turun ketelapak tangannya.Dia menyingsingkan lengan bajunya.
Untuk pertama kalinya Yoshua melihat dikedua lengan anak muda itu,diikat dengan sebuah tali dari kulit terselip enam buah samurai kecil yan besarnya hanya sejari telunjuk.Tiga dilengan kiri dan tiga dilengan kanan.
“Maaaf…”kata si Bungsu.
Lalu tanpa menunggu jawaban,dia mulai bekerja.Pertama yang dilakukannya adalah mengiris paha yoshua.Diiris untuk memperbesar lobang yang kecil bekas peluru tersebut.
Sementara Yoshua sudah selesai mengikat pangkal pahanya dengan ikat pinggang.Si bungsu mengiris paha Yoshua cukup dalam.Ternyata peluru didekat tulang paha.Sedalam itu pula si Bungsu terpaksa mengiris daging paha Yoshua.
Namun Indian itu sedikitpun tak terdengar mengerang atau mengaduh.Sayatan samurai kecil yang tajam itu didaging pahanya seperti tak dia rasakan.Meskipun peluh telah membasahi wajah dan tubuhnya.Si Bungsu merinding juga melihat ketahanan tubuh si indian tua ini.Dia cepat mencongkel peluru tersebut.Kemudian menghapus darah yang menggenang disekitar luka.
“Nah,saya rasa selesai sudah…”katanya.
Yoshua menyenter luka yang menganga dipahanya.Dan merogoh kantongnya,mengeluarkan sebbuah botol pipih persegi.
“Tolong terangi dengan senter…”katanya.
Si Bungsu mengambil senter itu,kemudian menerangi luka tersebut dengan cahaya senter yang makin redup karena kelamaan dipakai.yoshua menuangkan isi botol yang tak lain adalah alkohol keluka tersebut.Hal itu diperlukan mencegah infeksi.Si Bungsu tahu betapa pedihnya luka yang disiram alkohol.

Tidak ada komentar: