Rabu, 06 November 2013

tikam samurai - Dalam Neraka Vietnam -bagian 719-720

Dalam Neraka Vietnam -bagian 719-720


Dalam Neraka Vietnam-bagian-719

teleponMereka kembali tenggelam dengan cerita ”masa lalu”. Saat tengah berbincang itu MacKennedy berbisik kepada siBungsu Mengatakan ada telepon untuknya.
“Telepon? dari siapa…?” pikir siBungsu heran.
Dia lalu pamit pada Ami lalu menuju ke telepon.
“Halo..siapa ini?”
“Bungsu-san…”
Dug!
Jantung siBungsu berdegup.
“M..Michiko…?”
Sepi beberapa saat. Di antara ke sepian itu si Bungsu mendengar suara isak Michiko di telepon.
“Kau baik-baik saja,Michiko-san…?”
Tak ada jawaban selain isak tangis.
“Kau dimana Michiko..?”
“Los Angeles…” jawab Michiko pelan setelah lama terdiam.
“Michiko-san…..terimakasih kau telah meminta suamimu menyelamatkan diriku. Aku berhutang budi padamu dan pada Mackenzie, terimakasih..”
“Bungsu-san…”
“Ya…?”
Sepi.
Si Bungsu hanya mnedengar suara terisak tertahan Michiko.
“Michiko-san…”
Sepi.
“Bungsu-san..”
“Ya…?”
“Jaga dirimu baik-baik…”
“Kau juga,Michiko…”
Sepi.. lama.
Lalu siBungsu mendengar gagang telepon di letakkan. Hubungan telepon itu terputus. SiBungsu menarik nafas, berusaha menenangkan hatinya yang terguncang. Kemudian berjalan ke westafel di toilet. Mencuci mukanya, lalu kembali bergabung dengan Ami Florence, Le Duan, Laksamana Jones dan Alfonso Rogers. Saat mereka bicara, seorang datang berbisik ke pada Ami. Mengatakan ada telepon.
“Dari siapa?” tanya Ami yang masih bergelantungan ke tangan siBungsu.
“Roxy Rogers,Mam…” ujar orang itu.
“Oh,Roxy!” ujar Ami sambil menoleh pada Alfonso Rogers, ayah Roxy.
Alfonso Rogers mengangguk sopan.
“Ada pesan untuk Roxy?” tanya Ami pada siBungsu.
“Sampaikan salam ku padanya…” ujar siBungsu.
Ami menuju ke tempat telepon dan mengangkat gagang telepon.
“Hai..Roxy…” sapa Ami memulai bicara.
“Sudah selesai penjemputan?”
“Ya..ya! Terimakasih..Anda dimana?”
“Los Angeles. Sudahkah kau sampaikan terimakasihku pada siBungsu?”
“Sudah. Tapi ayahmu lebih duluan menyampaikannya…”
“Dia baik-baik? Maksudku siBungsu?”
“Ya,dia baik-baik..”
“Ami…”
“Ya…?”
“Ada yang ingin bicara denganmu…”
“Oya,siapa?”
“Tanya saja namanya pada yang bersangkutan secara langsung…” jawab Roxy.
Ami Florence menanti dengan heran.
Halo, Ami…”


Dalam Neraka Vietnam-bagian-720

Si Bungsu memeluknyaAmi Florence mengerutkan kening. Dia mencoba mengingat, suara siapa di seberang sana? Thi Binh? Tak mungkin.Yang pasti suara perempuan.
“Eh..ya.Ya, saya Ami Florence! Maaf, dengan siapa saya bicara?”
“Kita memang belum pernah bertemu. Namun cerita tentangmu banyak ku dengar dari Roxy. Suami saya sekarang ada bersamamu dan ayah Roxy, Tuan Rogers…”
Ami menatap keliling. Melihat siBungsu, laksamana Lee, Alfonso Rogers, Eddie MacMahon, Jhon MacKinlay dan abangnya sendiri Le Duan.
“Thomas MacKenzie, dia suami saya….” ujar suara di telepon mengejutkan Ami yang sedang memikir-mikir siapa suami perempuan yang meneleponnya ini.
“Ooo..suami anda yang menjemput siBungsu dan tiga tawanan lainnya..”
“Ya, selain saya yang meminta, dia juga bertekad melakukan hal itu…”
“Si Bungsu dan suami anda bersahabat?”
“Tidak, saya yang pernah jadi sahabatnya…”
Ami tertegun.
“Maaf Anda…?”
“Michiko. Nama saya Michiko. Anda pasti belum pernah mendengar nama saya, Nona Ami…”
Dug!
Jantung Ami berdegup kencang, hampi saja telepon yang di pegangnya terjatuh mendengar nama itu.
“Michiko Matsuyama…” desisnya perlahan.
Dug!.
Kini justru jantung Michiko yyang berdegup kencang, saat Ami Florence menyebut namanya secara lengkap, kendati terdengar amat perlahan.
“Anda…?”
“Ya, siBungsu sering bercerita tentang anda, Mam…”
Dug!
Kini telepon di tangan Michiko lah yang hampr jatuh, mendengar ucapan Ami Florence barusan.
“Dd..Dia..”
“Dia bercerita betapa dia dan anda saling mencintai, Mam. Dia mencari Anda Sampai Ke Dallas, namun…”
Mereka sama-sama terdiam. Sampai akhirnya terdengar suara Michiko lirih.
“ Nasiblah yang memisahkan kami…”
“No,Mam! Bukan karena nasib.Nasib bisa di robah dengan usaha. Apapun yang terjadi sehabis usaha dan doa manusia, namanya takdir. Bila sudah takdir, tak seorangpun manusia yang bisa merubahnya. Apa yang terjadi diantara kalian adalah takdir, karena kalian sudah berusaha sekuat daya untuk dapat bersama. Anda sendiri datang dari Jepang mencarinya ke Indonesia. Usaha yang amat luar biasa. Dia mencari anda ke Dallas, namun takdir kalian berkata lain, Mam….”
Sepi.
“Apa.. apakah dia masih…”
“Dia tidak hanya masih ”mengingatmu” Mam! Dia justru masih mencintaimu! Namun dia orang yang sangat tahu diri dan faham benar bahwa di antara kalian ada garis yang tak boleh dia langkahi. Dia mencintaimu bukan karena hanya ingin memilikimu, tapi ingin membuatmu bahagia. Dia takkan menikah kalau orang yang dinikahinya Sengsara bersamanya, kendati dia amat mencintai wanita itu. Dia ikut bahagia, kalau wanita yang dia cintai bahagia, kendati bukan bersamanya…”
Sepi lagi.
“Anda mencintainya, Ami?”
Dug lagi!
Sepi sesaat, sampai akhirnya terdengar suara Ami.
“Yas, Mam…”
Sepi sampai terdengar suara Michiko perlahan.
“Dia mencintaimu, Ami…?”
Sepi.
Lalu terdengar suara Ami lirih.
“No,..Mam. Dia mencintaimu. Malam-malam terkadang dia menggigau menyebut namamu, dan tersentak bangun…” jawab Ami dengan amat jujur dan dengan suara amat tersendat.
Sepi....
Michiko mendengar Ami Florence terisak. Ami Florence mendengar Michiko terisak. Kedua perempuan yang di pisahkan ribuan kilo meter, dipisahkan laut dan benua. Kedua mereka masih sama-sama memegang telepon dengan diam.
“Ami…”
“Yes, Mam…”
“Maukah kau menjaganya, untuk kebahagianmu dan demi aku…?”
“Mam..??”
“Ami, please…
“Sepi amat menekan. Terdengar suara Michiko kembali memanggil.
“Ami…:”
“Yes, Mam…”
I love you…”
I love you too..Michiko-san!”
Saat bergabung kembali dalam kelompok si Bungsu dan yang lain-lain, meski dia tersenyum namun si Bungsu melihat ada bekas air mata di pipi gadis itu.
“Michiko yang menelponmu, Ami?” tanya si Bungsu lembut.
Ami menatapnya.
“Tadi dia juga meneleponmu, Dear?”
SiBungsu mengangguk. Ami Florence tak dapat menahan harunya.Tanpa dapat di tahan dia terisak. SiBungsu memeluknya. Dia menumpahkan tangisnya di pelukan lelaki dari indonesia itu.
I love you. I love you…!”  bisik Ami Florence dalam pelukan siBUNGSU.
-0 TAMAT 0-

10 komentar:

Anonim mengatakan...

cerita yang sangat menyentuh sekali tetapi sayang tidak lengkap seluruh episode dapat dinikmati.

McD Irvo Oktaviandi Kasano mengatakan...

Maaf sekali buat anonim, keterbatasan materi yang membuat cerita ini tidak dapat dinikmati secara keseluruhan

Unknown mengatakan...

sero juo maulang2 mambaco nyo untuak paisi wakatu luang ... tarimo kasi banyak sanak ... !!! mantap ..!!

McD Irvo Oktaviandi Kasano mengatakan...

Silahkan d baca kembali novel tikam samurainya Anonim. Skrg semuanya sdh lengkap, kecuali yg d Australia. Cerita yg berurutan

McD Irvo Oktaviandi Kasano mengatakan...

Sm2 sanak Andra asri

McD Irvo Oktaviandi Kasano mengatakan...

Kini lah lengkap caritono tu dan berurutan, kecuali petualangan si bungsu d australia

Unknown mengatakan...

Sayang bagian terakhir dari cerita sibungsu tidak di upload, saya pernah baca sebagian kecil cerbung tikam samurai bagian terakhirnya si bungsu sedang diatas kapal dari jakarta mau ke padang. diatas kapal sibungsu berkelahi dengan seseorang yang berakibat sibungsu masuk rumah sakit.

Unknown mengatakan...

Dulu saya pernah baca tikam samurai ini episode di Australia di taman bacaan. Tetapi episode ini tdk pernah muncul ketika pencarian di google...kok bisa hilang ya.....

Anonim mengatakan...

JiJik

Anonim mengatakan...

mantap uda....rancak bana...
suasana hati sungguh teraduk-aduk membacanya
cuman heran dan penasaran saat si Bungsu merantau di rimba Vietnam aksi samurainya tidak ada, kecuali hanya aksi' samurai-samurai kecil'.
Samurai itu ketinggalan dimana uda....?
😅😅😅